Matamedia.news, (Tangerang) | Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK-2 yang berlokasi di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kembali menuai penolakan. Pada Rabu pagi (8/1/2025), ratusan warga dari Kronjo hingga Tanara, Serang, menggelar aksi unjuk rasa di Kampung Kramat.
Para demonstran membawa spanduk sambil menyuarakan keresahan mereka terkait dampak negatif pembangunan tersebut. Menu Ulandari, koordinator aksi, menilai proyek ini telah mengganggu kehidupan warga setempat.
“Laut dan kali diuruk, tembok tinggi dibangun. Ini memisahkan rakyat biasa dari kaum eksekutif. Kami merasa tidak adil,” ujar Menu. Ia mengklaim 70–80 persen warga menolak proyek ini.
Warga khawatir terhadap dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Menurut Menu, PSN PIK-2 dapat memperlebar kesenjangan sosial dan mengganggu ekosistem lokal.
Proyek ini digarap oleh Agung Sedayu Group dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, banyak warga merasa pembangunan ini justru memperburuk ketimpangan sosial.
“Kami kehilangan ruang hidup dan semakin dipinggirkan,” ungkap seorang demonstran.
Warga mendesak pemerintah dan pengembang membuka dialog untuk mencari solusi yang mengakomodasi kepentingan masyarakat lokal. Meskipun PSN PIK-2 bertujuan mendorong ekonomi, pembangunan ini diharapkan tidak mengorbankan kesejahteraan warga terdampak.[Feby/red]