Matamedia.news, (Cilegon) | Usulan Ketua GRIB Jaya Cilegon, Sahruji, mengenai pemanfaatan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mendukung tempat ibadah di Cilegon mendapat sambutan positif dan dianggap sebagai ide cemerlang. Usulan ini muncul setelah insiden pemadaman listrik di Masjid Agung Cilegon yang dilakukan oleh PT PLN beberapa waktu lalu.
Ahmad Yusdi, Anggota Lembaga Kajian Majelis Qohwah Cilegon (MQC), menyambut baik usulan Sahruji, yang dianggap mampu memberikan dampak positif signifikan bagi kemakmuran rumah ibadah di Cilegon. Menurutnya, banyaknya perusahaan besar dan BUMN di Cilegon membuat ide ini sangat mungkin untuk direalisasikan.
“Kami menilai bahwa usulan Pak Sahruji untuk menggunakan dana CSR bagi masjid atau tempat ibadah merupakan langkah yang sangat positif. Mengingat Cilegon sebagai kota industri, ide ini sangat bisa diterapkan,” ujar Yusdi kepada wartawan, Jumat (31/1/2024).
Yusdi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menghitung omzet total perusahaan-perusahaan di Cilegon, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 300 triliun, termasuk perusahaan besar, menengah, dan kecil. Dengan jumlah dana CSR yang besar, Yusdi percaya bahwa solusi ini dapat memberikan efek berantai yang langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama mengingat banyaknya perusahaan industri yang beroperasi di Cilegon.
“Efek multiplier dari pemanfaatan CSR ini akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Dengan kontribusi yang tepat, masalah yang muncul akibat pemadaman listrik dapat segera diatasi,” jelas Yusdi.
Lebih lanjut, Yusdi memberi gambaran bahwa jika seluruh perusahaan di Cilegon memperoleh keuntungan sekitar 10 persen dari omzet mereka, dan 2 persen dari keuntungan itu dialokasikan untuk CSR, maka masjid-masjid di Cilegon tidak akan lagi kesulitan membayar tagihan listrik. “Dengan dana CSR minimal 2-4 persen dari keuntungan tahunan perusahaan, masalah listrik di masjid akan teratasi. Bahkan, marbot masjid bisa berkesempatan umroh setiap tahunnya,” tambahnya.
Menurut Yusdi, usulan Sahruji untuk mengalokasikan dana CSR bagi kemakmuran tempat ibadah sangat layak untuk didukung dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Cilegon.
“Ide Pak Haji Sahruji adalah gagasan cemerlang dari seorang tokoh Cilegon yang peduli dengan kemajuan kota ini. Ini adalah solusi yang bisa menggerakkan ekonomi dan sosial Cilegon, sekaligus mempererat ikatan antar masyarakat,” ungkapnya.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, usulan Sahruji berpotensi menjadi model bagi kota-kota industri lainnya dalam memanfaatkan dana CSR untuk tujuan yang lebih bermanfaat, baik bagi masyarakat maupun tempat ibadah.[Feby]