Matamedia.news, (Serang) | Aston Serang Hotel & Convention Center, yang berlokasi di Jalan Syekh Moh. Nawawi Albantani, Kota Serang, merupakan bagian dari jaringan Aston di bawah naungan Archipelago, yang juga mencakup Aston Cilegon Boutique Hotel dan Aston Anyer Beach Hotel. Hotel bintang empat ini resmi dibuka pada 4 Oktober 2023, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Banten, dimulai dengan Pre-Opening. Aston Serang Hotel menawarkan 145 kamar dengan empat tipe: Superior, Deluxe, Suite Ofuro, dan Presidential Suite. Hotel ini berdiri di atas lahan seluas 4 hektar, dengan 2 hektar di antaranya digunakan untuk bangunan hotel dan banquet, sementara 2 hektar lainnya masih berupa tanah kosong.
General Manager Aston Serang Hotel, Rausyan Fikri, mengungkapkan bahwa hotel ini merencanakan pembangunan Golf Range di atas lahan 2 hektar pada tahun 2025, dengan target operasional pada 2026. Terkait okupansi hotel, Fikri menjelaskan bahwa pada tahun 2024 tingkat okupansi mencapai rata-rata 70%. Namun, akibat adanya efisiensi yang dilakukan pada periode Januari hingga Maret 2025, tingkat okupansi turun menjadi 40%. Meski demikian, pihak hotel optimis dapat mencapai target okupansi 70% pada akhir tahun 2025.
Sementara itu, Executive Chef Aston Serang Hotel, Iwan Irawan, mengatakan bahwa menu sarapan yang disajikan di hotel ini lebih menekankan pada masakan Asia dan internasional, dengan variasi makanan yang disukai tamu, termasuk hidangan tradisional khas Banten seperti sate bandeng. Irawan menjelaskan bahwa 90% tamu hotel berasal dari domestik, dengan sisanya berasal dari berbagai negara seperti Korea, Jepang, dan Amerika, yang datang untuk berbagai kegiatan universitas, serta kunjungan wisata ke Ujung Kulon.
Fikri menambahkan bahwa Aston Serang Hotel juga terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh Asta Cita Pak Prabowo. Program ini dimulai dengan memberikan makanan bergizi gratis kepada 260 siswa di beberapa sekolah di Serang, Cilegon, dan Anyer, dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah serta Archipelago.
Dalam menghadapi tantangan efisiensi global, Fikri berharap sektor perhotelan dapat segera pulih. Meskipun segmen pemerintah belum sepenuhnya pulih, Fikri meyakini bahwa sektor korporasi akan terus mendominasi kerjasama dengan hotel. Pihaknya juga terus berupaya menjalin sinergi dengan PHRI agar efisiensi ini dapat segera selesai.(Feb/Red)
