Matamedia.News, (Kota Serang) | Komunitas Peduli Sungai dan Sumber Daya Alam (KOPISUSU) memperingati hari jadinya yang ke-5 dengan aksi tanam 200 pohon dan bersih-bersih di aliran Sungai Pembuang Cibanten, Jumat (13/12/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Kampung Padek, Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang ini dilakukan secara bergotong royong. Aksi tersebut melibatkan Kodim 0602/Serang, Satbrimob Polda Banten, Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, serta warga setempat.
Ketua KOPISUSU, Tati Sagita, menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar.
“Saya berharap ini menjadi langkah awal dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam serta meminimalkan risiko banjir. Wilayah ini menjadi langganan banjir setiap tahun sehingga petani kesulitan mengolah lahan mereka,” ujar Tati.
Ia juga berharap pemerintah, melalui BBWSC3, dapat menindaklanjuti keluhan petani dengan melakukan normalisasi Sungai Pembuang Cibanten.
Di sisi lain, Pasiter Kodim 0602/Serang, Mayor Cke Dandi Irwansyah, menjelaskan bahwa pendangkalan sungai yang disebabkan oleh sampah dan rumput liar berdampak negatif, khususnya bagi petani.
“Pendangkalan ini menyebabkan sekitar 67 hektar lahan pertanian terendam air setiap musim penghujan dan saat air laut pasang,” ungkapnya.
Dandi menambahkan, aksi ini bertujuan untuk meminimalkan dampak buruk pendangkalan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Diharapkan, produktivitas pertanian dan ketahanan pangan masyarakat setempat dapat meningkat.
Roni, salah seorang warga Kampung Padek yang turut serta, mengucapkan terima kasih atas inisiatif KOPISUSU dan Kodim 0602/Serang.
“Kalau bisa, pendangkalan di muara sungai ini dikeruk menggunakan alat berat. Lumpur dari laut yang masuk saat pasang telah menutup aliran sungai, sehingga setiap musim hujan area pertanian seluas 67 hektar terendam banjir,” keluhnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan peringatan HUT KOPISUSU tidak hanya menjadi momentum aksi sosial, tetapi juga mendorong solusi berkelanjutan untuk permasalahan lingkungan.[Anggraeni/**]
