Matamedia.News, (Ketapang) | Setelah 6 (enam) hari pelaksanaan Diklat Pemberdayaan Masyarakat BST-KLM dan SKK 60 Mil di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang diselenggarakan oleh Politeknik Pelayaran Banten dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Ketapang bekerja sama dengan SMKN 2 Ketapang yang diikuti sebanyak 144 peserta secara resmi ditutup pada Sabtu (31/8).
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Pelayaran Banten, Capt. Samuel Palembangan, yang diwakili Muhamad Irwandi Lendra Pratama menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak dan panitia pelaksana yang telah mengadakan Diklat ini.
“Kami dari Poltekpel Banten menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak dan panitia pelaksana yang telah mengadakan Diklat ini, juga kepada para peserta Diklat yang telah mengikuti pelatihan ini dengan baik, dengan harapan semoga ilmu yang sudah kami berikan selama pelatihan dapat dipergunakan sebaik mungkin”, tuturnya.
Kepala KSOP Kelas IV Ketapang, Ali Afendi, pada kesempatan yang sama mengatakan, pada tahun 2024 merupakan Diklat kali kedua yang dilaksanakan di Kabupaten Ketapang, yang diselenggarakan oleh Politeknik Pelayaran Banten.
“Program Diklat BST-KLM dan SKK 60 Mil ini sangat penting, melihat luasnya wilayah perairan di Kabupaten Ketapang, dengan tujuan agar dapat meningkatkan profesionalitas, kompetensi dan safety di laut bagi para pelaut dan nelayan khususnya di wilayah pesisir”, ungkap Ali.
Sebagai penutup, Kepala SMKN 2 Ketapang, Trisno, menyebutkan bahwa acara penutupan ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas proses yang telah dilewati, tetapi juga menjadi ajang penyampaian harapan dan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat atas terselenggaranya kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang kali kedua dilaksanakan di SMKN 2 Ketapang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Poltekpel Banten dan KSOP Kelas IV Ketapang, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat membantu dalam upaya membina dan memberikan wawasan serta meningkatkan kemampuan agar menjadi sumber daya manusia yang unggul dan berkelanjutan”, pungkasnya. (PF/HB)