Matamedia.news, (Jakarta) | Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tengah mempersiapkan diri menghadapi Audit IMO Member State Audit Scheme (IMSAS) yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025. Sebagai bagian dari persiapan, Kemenhub mengadakan High Level Meeting pada Selasa (14/01) di Ruang Mataram, Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, menegaskan pentingnya audit IMSAS untuk memastikan Indonesia memenuhi kewajiban sebagai negara anggota International Maritime Organization (IMO) dalam melaksanakan konvensi internasional, terutama terkait keselamatan maritim, perlindungan lingkungan, dan standar kerja di laut.
Capt. Antoni menyampaikan bahwa Indonesia sebelumnya telah mengikuti Voluntary IMO Member State Audit Scheme (VIMSAS) pada 2014. Pada Februari 2024, Indonesia juga telah melaksanakan Mock Audit IMSAS bekerja sama dengan Australia Maritime Safety Authority (AMSA) yang menghasilkan 17 temuan dan 2 observasi.
Saat ini, tahap persiapan audit dilakukan melalui pengisian Pre-Audit Questionnaire (PAQ) dan Additional Pre Audit Information (APAI) yang memberikan gambaran penerapan konvensi maritim dalam peraturan nasional dan implementasinya di lapangan. Capt. Antoni menegaskan pentingnya konsistensi penerapan regulasi di kapal berbendera Indonesia, perairan nasional, dan bagi pelaut Indonesia.
High Level Meeting ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian dan lembaga. Salah satu fokus utama adalah pembaruan laporan pada Global Integrated Shipping Information System (IMO-GISIS), yang akan ditinjau oleh Auditor Team Leader (ATL). Capt. Antoni mengingatkan semua pihak untuk disiplin dalam mengisi dan memperbarui data di IMO-GISIS guna meminimalisir temuan auditor.
Keberhasilan Indonesia dalam audit IMSAS 2025 dinilai penting untuk mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO periode 2026-2027. Oleh karena itu, Capt. Antoni mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi dalam mempersiapkan dan menyukseskan audit tersebut.
High Level Meeting ini dihadiri oleh perwakilan berbagai instansi terkait, seperti TNI AL, BMKG, Basarnas, Kementerian KKP, Kementerian Luar Negeri, PT Pelindo Jasa Maritim, serta pejabat internal Kemenhub, termasuk KNKT, Badan Kebijakan Transportasi, Mahkamah Pelayaran, dan Kepala Disnav dan KSOP.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi Anggota Dewan IMO dan membuktikan diri sebagai negara maritim terbesar dengan pengaruh signifikan di dunia internasional,” tutup Capt. Antoni.[Feby/**]