Matamedia.news, (Padang) | Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) hari ini resmi membuka Workshop Optimalisasi Penyelesaian Pengangkatan Kerangka Kapal Tahun Anggaran 2024. Acara ini diadakan di Hotel Mercure Padang, Sumatera Barat, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perusahaan salvage dan pelaku pekerjaan bawah air.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia, guna mendukung keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim. Dengan adanya forum ini, diharapkan adanya peningkatan standar keselamatan dan perlindungan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jon Kenedi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam memastikan tanggap dan terkoordinasinya respons dalam situasi darurat di laut. “Peran perusahaan salvage dan pekerjaan bawah air di perairan Indonesia sangat vital dalam menjaga keamanan dan efisiensi transportasi maritim,” ujar Jon Kenedi.
Ia juga menekankan komitmen pemerintah dalam mengawasi dan mengevaluasi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam aktivitas salvage, guna memastikan penerapan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal di perairan Indonesia. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pasar di sektor ini dan menjamin penerapan praktik salvage terbaik,” tambahnya.
Workshop ini menghadirkan narasumber ahli yang membahas berbagai topik penting, termasuk perizinan salvage, peran perusahaan salvage, dan kontribusi asuransi dalam penanganan kerangka kapal. Materi-materi ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tantangan teknis dan regulasi yang terkait.
Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan perlindungan lingkungan maritim, serta mendorong pertumbuhan ekonomi sektor transportasi laut di Indonesia. Acara ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan mendalam mengenai teknik terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kerangka kapal.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana, Capt. Renaldo Sjukri menyatakan harapannya agar partisipan dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang tantangan teknis dan regulasi terkait kerangka kapal. “Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kapasitas industri salvage di Indonesia,” ujar Capt. Renaldo.
Selama tiga hari, peserta workshop akan mendapatkan berbagai materi dari narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk perizinan salvage, peran perusahaan salvage, dan kontribusi asuransi dalam penanganan kerangka kapal.
Acara ini menghadirkan Narasumber dari Bagian Hukum dan KSLN Setditjen Hubla yang membawakan materi Pengetahuan dan sosialisasi tentang perizinan salvage/pengangkatan kerangka kapal dan implementasinya sesuai dengan PM 27 Tahun 2022. Kemudian PT Nautic Maritim Salvage yang membawakan materi Peran perusahaan salvage dan UPT sebagai pelaksana penyingkiran kerangka kapal dan atau muatannya dan dari Representatif Club P&I PT Camarindo yang membawakan materi Peran asuransi terhadap kapal motor dengan tonase kotor kurang dari GT 35 (tiga puluh lima gross tonnage).
“Semoga acara ini memberikan wawasan dan solusi yang bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang telah diberikan,” tutup Jon Kenedi.
(SKY/MM/HB)