Matamedia.news, (Jakarta) | Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tahun Anggaran 2025 di Auditorium Kementerian PU, Rabu (22/1). Rakor ini dihadiri oleh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama, Kepala Balai Besar/Balai dari seluruh Indonesia, serta pejabat terkait secara daring.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait prioritas pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan yang sejalan dengan Asta Cita. “Kementerian PU mengusung visi Renstra 2025-2029, yakni Terwujudnya Indonesia Maju dalam Mendukung Pondasi Emas 2045 melalui Penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Andal dan Berkelanjutan. Sasaran utama kami adalah ‘PU608’,” ujar Menteri Dody.
Sasaran Utama PU608
Sasaran PU608 meliputi:
- Efisiensi investasi: ICOR ditargetkan kurang dari 6.
- Pengentasan kemiskinan: Menuju persentase 0%.
- Pertumbuhan ekonomi: Didorong hingga 8% per tahun.
Menteri Dody menjelaskan langkah-langkah strategis untuk mendukung target tersebut, termasuk peningkatan pengelolaan sumber daya air, jaringan jalan dan jembatan, serta pelayanan dasar keciptakaryaan.
Program Prioritas 2025
Dalam Rakor ini, sejumlah program prioritas ditekankan, antara lain:
- Ketahanan pangan melalui pembangunan bendungan, irigasi, rawa, dan revitalisasi danau.
- Revitalisasi Madrasah di 38 provinsi.
- Giant Sea Wall di Teluk Jakarta, yang terintegrasi dengan proyek sanitasi dan penyediaan air bersih melalui SPAM Regional.
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG), didukung infrastruktur ketahanan pangan dan konektivitas logistik.
Langkah Strategis
Pelaksanaan kegiatan TA 2025 akan dilakukan dengan percepatan buka blokir, kolaborasi lintas sektor, percepatan program kerakyatan, pembiayaan kreatif infrastruktur, dan penguatan infrastruktur berketahanan iklim.
“Kami berkomitmen menyediakan infrastruktur yang tepat sasaran, waktu, mutu, guna, dan biaya. Mari kita bekerja dengan kreatif, efektif, efisien, serta bebas dari KKN,” tandas Menteri Dody.
Rakor ini menjadi momentum bagi Kementerian PU untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan infrastruktur berkelanjutan, mendukung pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.[Feby]