Matamedia.news, (Bandung) | Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menghadiri acara groundbreaking pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bandung Timur/Kertasari di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (14/2/2025). Acara ini menandai langkah penting dalam upaya pemenuhan akses air minum aman bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Wamen Diana menekankan salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yaitu tercapainya akses air minum aman untuk 34,15% rumah tangga dan cakupan layanan air minum jaringan perpipaan sebesar 38,07%. Namun, Diana juga mencatat bahwa cakupan jaringan perpipaan saat ini masih berada di angka 19,76%, dengan gap sebesar 18,31% yang perlu dipenuhi.
“Untuk mencapai target tersebut, tentunya dibutuhkan dana yang besar. Oleh karena itu, PDAM harus mulai menerapkan alternatif pembiayaan selain APBN atau APBD, salah satunya melalui skema Business to Business (B to B),” ujar Diana.
Wamen Diana mengapresiasi Perumda Tirta Air Minum Tirta Rahaja dan Pemerintah Kabupaten Bandung yang telah mengimplementasikan skema B to B dalam pengembangan SPAM Bandung Timur/Kertasari. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan pemerintah pusat ini dapat menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat, terutama dalam menyediakan air minum dengan kualitas yang terjamin.
“Air yang disediakan melalui SPAM ini nantinya harus memiliki kualitas air minum, bukan hanya air bersih,” tegasnya.
Pengembangan SPAM Bandung Timur/Kertasari dilaksanakan oleh Perumda Air Minum Tirta Raharja dengan pembiayaan dari PT Moya Indonesia. Kementerian PU, melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, juga turut memberikan pendampingan teknis sepanjang proses transaksi proyek ini.
Proyek ini mencakup rehabilitasi dan pembangunan kapasitas produksi baru dengan total kapasitas 1.100 liter/detik, serta pembangunan jaringan distribusi dengan skema Kontrak Berbayar Angsuran (KBA). Pipa distribusi yang dirancang sepanjang 5,7 km ini akan menyambungkan 44.503 sambungan rumah di Kabupaten Bandung, mencakup kecamatan-kecamatan seperti Dayeuhkolot, Bojongsoang, Baleendah, Ciparay, Majalaya, Solokan Jeruk, Rancaekek, dan Cikanjung, serta di Kota Bandung, yaitu di kecamatan Buah Batu, Rancasari, Gedebage, dan Cibiru. Sumber air untuk pengembangan ini berasal dari Intake Kertasari (500 liter/detik) dan uprating IPA Cikoneng (600 liter/detik).
Direktur Utama Perumda Tirta Raharja, Teddy Setiabudi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian PU, yang telah memberikan pendampingan teknis mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan pengembangan SPAM ini.
“Kami yakin, pengembangan SPAM Bandung Timur ini akan meningkatkan cakupan layanan air minum, sekaligus menjadi model kolaborasi yang efektif dalam pembangunan infrastruktur dasar di Indonesia,” ungkap Teddy.
Acara groundbreaking ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi lainnya, di antaranya Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Rachman Arief Dienaputra, Direktur Air Minum Anang Muchlis, serta Kepala BPPW Jawa Barat Muhammad Reva.(Feb/**)