Matamedia.news, (Jakarta) | Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2025, acara bertajuk “Wisdom in the Old Town: A Lunar Celebration” digelar di House of Tugu, kawasan Kota Tua, Jakarta, pada Senin, 17 Februari 2025. Pagelaran ini tidak hanya merayakan keberagaman budaya Indonesia, tetapi juga mempromosikan Kota Tua sebagai destinasi unggulan yang kaya akan warisan budaya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa acara ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam merevitalisasi Kota Tua sebagai kawasan bersejarah dan pusat seni serta budaya yang dinamis. “Kami ingin menjadikan Kota Tua lebih hidup dan dikenal luas, serta menjadi destinasi wisata yang dapat memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia,” ujar Menpar Widiyanti.
House of Tugu, sebagai lokasi utama acara, merupakan bangunan bersejarah yang memiliki nilai historis mendalam bagi Jakarta. Dahulu milik saudagar Tionghoa Oei Tiong Ham, bangunan ini menyimpan jejak sejarah Kota Batavia dan menjadi saksi bisu berbagai perkembangan sosial-ekonomi pada masa kolonial. Kini, House of Tugu tidak hanya berfungsi sebagai tempat bersejarah, tetapi juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang semakin menarik minat para wisatawan.
Dalam perayaan tersebut, Menpar Widiyanti menambahkan, “Melestarikan warisan budaya Tionghoa bukan hanya sekadar menjaga nilai sejarahnya, tetapi juga mengakui peran pentingnya dalam membentuk identitas budaya Indonesia dan sektor pariwisata kita.” Pagelaran ini juga menampilkan karya-karya seni kontemporer, di antaranya peragaan busana yang memadukan tradisi Tahun Baru Imlek dengan elemen modern dari dunia fesyen.
Tiga desainer ternama, yaitu Adrian Gan, Sebastian Gunawan, dan Rinaldy Yunardi, berkolaborasi dalam menampilkan koleksi fesyen yang terinspirasi oleh budaya Tionghoa dan warisan Nusantara. “Koleksi saya terinspirasi oleh sejarah Kota Tua yang penuh dengan percampuran budaya, dari Betawi, Tionghoa, hingga Belanda,” ungkap Gunawan. Sementara itu, Adrian Gan menambahkan bahwa koleksinya dipengaruhi oleh ornamen dan elemen desain yang ada di House of Tugu, yang mencerminkan keindahan dan keberagaman budaya Jakarta.
Rinaldy Yunardi, desainer perhiasan ternama, menekankan pentingnya menggabungkan budaya Tionghoa dengan unsur-unsur tradisional Indonesia dalam karyanya. “Melalui acara ini, kami diberi kesempatan untuk memperkenalkan keindahan budaya Tionghoa yang telah menjadi bagian integral dari Indonesia,” ujarnya.
Acara ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri fesyen, dan sektor pariwisata. Menpar Widiyanti berharap bahwa acara ini dapat menjadi platform bagi kemitraan strategis yang memberi dampak positif pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. “Kami percaya, dengan pengembangan Kota Tua, sektor pariwisata Jakarta akan semakin berkembang, memberikan manfaat besar bagi ekonomi, dan menarik lebih banyak wisatawan internasional,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, turut mengapresiasi acara ini sebagai salah satu cara untuk menunjukkan pesona Jakarta yang tidak lekang oleh waktu. Ia juga berharap acara ini dapat mendukung kemajuan industri fesyen Indonesia dan memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang inklusif, maju, dan berbudaya.
Jakarta, sebagai gerbang utama bagi wisatawan mancanegara, kini semakin memudahkan akses menuju kawasan Kota Tua berkat proyek pembangunan MRT Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI dengan Stasiun Kota. Proyek ini diharapkan selesai pada 2029 dan menjadi bagian dari perayaan 500 tahun usia Kota Jakarta pada 2027.
Kota Tua, dengan deretan bangunan bersejarah dan warisan arsitektur kolonial yang megah, terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan yang mengajak wisatawan untuk mengeksplorasi keanekaragaman budaya, sejarah, dan tradisi yang ada. Sebagai kawasan dengan banyak situs bersejarah seperti Museum Fatahillah dan Pelabuhan Sunda Kelapa, Kota Tua Jakarta adalah saksi bisu perjalanan panjang kota ini dari masa ke masa.
Acara ini didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk Artha Graha Group, Huawei Indonesia, Grab Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, dan sejumlah mitra lainnya yang berkomitmen pada pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.(Feb/**)