Matamedia.news, (Bandung) | Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mendampingi Menteri Luar Negeri Sugiono dalam peninjauan Gedung Merdeka dan Museum Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada Selasa (14/1). Tinjauan ini dilakukan seiring dengan rencana pemugaran Gedung Merdeka, yang memiliki nilai sejarah penting bagi bangsa Indonesia.
Wamen Diana mengungkapkan bahwa renovasi gedung cagar budaya seperti Gedung Merdeka akan kembali menggunakan material asli yang ada. Namun, yang lebih penting adalah pemanfaatan gedung dan siapa yang akan mengelola bangunan tersebut. “Renovasi cagar budaya secara teknis, untuk material biasanya kita kembalikan ke material lamanya. Yang terpenting adalah pemanfaatan dan siapa yang akan mengelola itu harus jelas. Renovasi ini juga melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan,” jelas Wamen Diana.
Observasi Kerusakan Bangunan
Lebih lanjut, Wamen Diana menjelaskan bahwa Kementerian PU telah melakukan observasi terhadap kerusakan yang ada pada Gedung Merdeka. Identifikasi kerusakan meliputi struktur bangunan, serta sistem mekanikal dan elektrikal. “Kami akan cek bangunan secara keseluruhan. Di sini sudah banyak terjadi penurunan tanah, yang mungkin disebabkan oleh penurunan muka air tanah. Gedung ini juga dekat dengan sungai, sehingga renovasi perlu mendapatkan Rekomendasi Teknis dari Ditjen Sumber Daya Air,” ujar Wamen Diana.
Menlu Sugiono: Gedung Merdeka Cagar Budaya Diplomasi Indonesia
Menlu Sugiono menegaskan pentingnya renovasi Gedung Merdeka sebagai salah satu cagar budaya dan simbol diplomasi Indonesia. “Gedung Merdeka adalah cagar budaya yang harus kita lestarikan. Ini adalah simbol penting dalam diplomasi Indonesia,” ujarnya, menambahkan bahwa kerusakan pada gedung saat ini cukup intensif dan membutuhkan perbaikan segera.
Revitalisasi untuk Tujuan Wisata dan Landmark
Revitalisasi Gedung Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangunan cagar budaya ini sekaligus menjadikannya sebagai landmark kawasan dan tujuan wisata. Proyek revitalisasi ini mencakup pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, serta sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).
Renovasi Gedung Merdeka diharapkan tidak hanya menjaga warisan sejarah, tetapi juga menjadikannya sebagai bagian penting dari upaya pengembangan pariwisata dan budaya di Bandung dan Indonesia.[Feby/**]