Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Nasional

AirNav Indonesia HUT ke 12, melepas 1200 Anak Penyu untuk Pelestarian Laut

21
×

AirNav Indonesia HUT ke 12, melepas 1200 Anak Penyu untuk Pelestarian Laut

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Matamedia.News, (Tangerang ) |   Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau BUMN yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia, melalukan upaya pelestarian hewan hampir punah dengan melepas 1.200 anak penyu atau tukik ke laut. Kegiatan ini dilakukan secara tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Hermana Soegijantoro selaku Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, menyampaikan bahwa “Kami telah melaksanakan pelepasan tukik di kota Padang sebagai lokasi pertama. Saat ini dilanjutkan kota kedua yaitu pesisir pantai Tanjung Kalayang dan Pulau Pasir, Kota Belitung, dan selanjutnya di Lombok dan Kupang.

Example 300x600

“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Ulang Tahun ke-12 AirNav Indonesia. Melalui Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dan program AirNav Peduli,  dilakukan adopsi telur penyu dan pelepasan 1200 tukik yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas sekitar kantor cabang AirNav Indonesia. Acara ini  juga merupakan bentuk manifestasi dan komitmen kami untuk berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang diamanatkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya Keasdepan TJSL” lanjut Hermana.

Penyu merupakan salah satu spesies yang terancam punah akibat berbagai ancaman, termasuk perburuan liar dan kerusakan habitat. Dengan melepas tukik ke laut, kami berupaya untuk memperkuat populasi penyu dan menjaga keberlangsungan ekosistem laut. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi keanekaragaman hayati. Penyu laut memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Dihadiri juga oleh Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Bapak Luthfie Avian, menyampaikan “Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam upaya melindungi spesies penyu yang terancam punah. Kami sangat mengapresiasi inisiatif AirNav Indonesia dalam melibatkan masyarakat dan pemerintah daerah dalam konservasi lingkungan.”

Kami percaya bahwa menjaga keberlanjutan lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus kita pikul untuk masa depan yang lebih baik. “Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa AirNav Indonesia tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Kami berharap langkah ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita di masa depan.” tutup Hermana.

TENTANG AIRNAV INDONESIA

Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia (AirNav) merupakan lembaga dengan kepemilikan modal negara di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (KBUMN RI) yang didirikan tanggal 13 September 2012 berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 tahun 2012 tentang Perum LPPNPI. Sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, AirNav bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelancaran operasional penerbangan di ruang udara Indonesia  dan sejumlah ruang udara negara lain yang berbatasan dengan wilayah udara Indonesia.

Secara umum, AirNav mengelola ruang udara seluas 7.789.268 km2. Luasan tersebut dibagi menjadi 2 Flight Information Region (FIR) yang masing-masing dikelola oleh pusat pelayanan lalu lintas udara di Jakarta dan Makassar. Di ruang udara seluas itu, berdasarkan data tahun 2019 (sebelum pandemi COVID-19), AirNav melayani rata-rata 6,125 pergerakan pesawat udara per harinya, baik yang sifatnya take-off/ landing, maupun penerbangan lintas (overflying) antar negara.[FAR]

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page