Matamedia.news, (Jakarta) | Pada Sabtu, 8 Februari 2025, tepat pukul 12.00.33 WIB, wilayah pesisir barat Lampung diguncang gempa tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,2. Berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat di laut dengan koordinat 6,13° LS dan 103,18° BT, sekitar 134 kilometer barat daya dari pesisir barat Lampung. Gempa terjadi pada kedalaman 47 km.
BMKG: Jenis Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Subduksi
Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., gempa ini merupakan gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi. BMKG menjelaskan bahwa mekanisme sumber gempa ini menunjukkan adanya pergerakan naik dengan sedikit geser yang dikenal dengan istilah Oblique-thrust. Pergerakan ini mengindikasikan adanya pergeseran antar lempeng tektonik yang terjadi di bawah permukaan bumi.
Dampak Gempabumi: Getaran Terasa di Liwa
Di wilayah Liwa, getaran gempa dirasakan cukup signifikan dengan skala intensitas II-III MMI. Warga melaporkan bahwa getaran yang dirasakan mirip dengan sensasi truk besar yang lewat di dalam rumah. Meskipun demikian, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta tidak panik.
Gempabumi Susulan Terdeteksi
BMKG juga melaporkan bahwa hingga pukul 13.00 WIB, telah terdeteksi dua gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar mencapai 3,1. Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa gempa susulan tersebut tidak menambah ancaman bagi masyarakat dan meminta agar warga tetap waspada tanpa panik.
Rekomendasi BMKG untuk Masyarakat
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari memasuki bangunan yang mengalami kerusakan akibat getaran gempa. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal Anda aman dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan struktur sebelum kembali ke rumah.
Sumber Informasi Resmi
Untuk informasi lebih lanjut, BMKG meminta masyarakat untuk hanya mengandalkan kanal komunikasi resmi yang terverifikasi. Masyarakat dapat mengakses informasi melalui Instagram/Twitter (@infoBMKG), website BMKG (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), kanal Telegram (https://t.me/InaTEWS_BMKG), serta aplikasi mobile BMKG (untuk IOS dan Android: wrs-bmkg atau infobmkg).
(Feby)