Matamedia.news, (Jakarta) | Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Senin (13/1/2025) pukul 18.41 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa ini bermagnitudo 5,1 dengan episenter di koordinat 5,56° LU dan 125,12° BT. Lokasi gempa berada di laut, sekitar 220 km arah barat laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, dengan kedalaman 28 kilometer.
Penyebab Gempa: Aktivitas Sesar Aktif
BMKG mengonfirmasi bahwa gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. “Analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki pergerakan geser-naik atau oblique-thrust,” jelas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Dampak Gempa: Getaran Ringan, Tidak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan peta guncangan (shakemap), gempa ini menimbulkan getaran ringan di beberapa wilayah. Di Kepulauan Marore dan Kepulauan Sangihe, getaran terasa pada skala II-III MMI. Warga merasakan getaran seakan-akan truk melintas di dekat rumah. Sementara di Kendahe dan Miangas, getaran hanya terasa di skala II MMI dan dirasakan oleh beberapa orang, dengan benda-benda ringan bergoyang.
BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini juga belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.
Belum Ada Gempa Susulan
BMKG mencatat hingga pukul 18.54 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock). Meski demikian, masyarakat tetap diimbau untuk waspada.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga diharapkan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk.
Informasi resmi terkait gempa dan peringatan dini hanya disampaikan melalui kanal resmi BMKG di Instagram/Twitter @infoBMKG, website www.bmkg.go.id, Telegram InaTEWS_BMKG, dan aplikasi mobile InfoBMKG.